Assalamualaikum
Wr.Wb
Hai Akhi & Ukhti , ketemu lagi. Kali
ini Lilih akan membagikan sedikit ilmu yang Lilih peroleh.
Pada
kesempatan ini Lilih mau membahas :
1. Bahayanya
LISAN
2. Bagaimana cara terhindar dari neraka dan cara agar dapat
masuk surga ?
Wuihhh siapa sih yang nggak ke pengen , lalu yang ke 3. Apa
saja sih Pintu-Pintu Kebaikan itu ?
Let’s check it out J
Jadi ada
sebuah ada hadits
Dari Mu’adz bin Jabal radhiallahu
'anhu, ia berkata : Aku berkata : “Ya Rasulullah,
beritahukanlah kepadaku suatu amal yang dapat memasukkan aku ke dalam surga dan
menjauhkan aku dari neraka”.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab, “Engkau
telah bertanya tentang perkara yang besar, dan sesungguhnya itu adalah ringan
bagi orang yang digampangkan oleh Allah ta’ala. Engkau menyembah Allah dan
jangan menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mengerjakan shalat, mengeluarkan zakat,
berpuasa pada bulan Ramadhan, dan mengerjakan haji ke Baitullah”.
Dan ternyata dari sabda Nabi Muhammad
SAW yang disebutkan diatas perbuatan yang dapat membuat kita masuk surga adalah
Rukun Islam. Menjalankan Rukun Islam bukanlah perkara gampang , karena hal
tersebut berkaitan dengan “SURGA”. Mau masuk ABRI ? PNS ? POLISI ? Jadi DOKTER
? adalah perkara yang kecil namun untuk masuk surga adalah perkara yg besar.
Namun menjalankan rukun Islam adalah perkara gampang “Bila digampangkan oleh
Allah”. Apa sih maksudnya digampangkan oleh Allah,maksudnya hati kita senatiasa
ringan dan merasa tentram menjalankannya. Suatu contoh. Lalu bagaimana ? apa
kita tidak usah beribadah dulu karena belum digampang oleh Allah ? TENTU
TIDAK,kita harus tetap berusaha menjalani segala perintahnya,walaupun pertama
harus dengan berat hati,inshaAllah dengan istiqomah Allah mau menghadiahkan
Hidayah untuk kita agar dapat beribadah dan menjalani urusan dengan baik.
Aamiin.
Yang pertama tadi tentang kita tidak
boleh menyekutukan Allah dan Nabi Muhammad. Hati-hati ya teman syirik itu bukan
hal yang sepele. Walaupun kita seorang professor tapi kita syirik itu adalah
hal yg burik lebih baik kita tamat SD tetapi kita tidak syirik.
Kemudian sholat, terkadang seseorang tau bahwa
sholat itu wajib dan merupakan hal yang baik tetapi terkadang ada saja orang
yang susah menjalaninya maka ia termasuk orang yg belum digampangkan oleh
Allah,kita semua tahu bahwa sholat berjamaah itu lebih baik daripada munfarid
tetapi kita masih susah menjalaninya.
Yang ketiga zakat, mengeluarkan zakat adalah
wajib maka dari itu kita harus mengeluarkannya ingatlah dari semua rezeki kita
terdapat hak atas orang lain yang harus diberikan.
Yang ke-empat puasa, Puasa ramadhan adalah wajib
hukumnya janganlah berpuasa hanya karena menahan lapar dan dahaga tapi karena
Ikhlas menjalankan perintah Allah,dan mengharap ridho-Nya
Yang terkakhir ialah berangkat haji. Menurut kalian
berangkat haji itu karena seseorang banyak uang atau karena digampangkan oleh
Allah ? jadi teman berangkat haji ialah suatu perkara yg digampangkan oleh
Allah coba amati berapa banyak orang yg memiliki uang berlimpah tapi hatinya
tidak mampu naik haji ? tetapi terkadang kita tahu seseorang yg menabung
sedikit demi sedikit namun mampu berangkat,terkadang ada seseorang bisa
berangkat haji karena di-Haji-kan orang lain hal itu karena digampangkan oleh Allah.
Ingat Allah dapat memberi rezeki dari arah yg tak disangka-sangka kan Allah
kita Maha Kaya dan Tidak akan memiskinkan hamba-Nya J .
Nah tentang amalan perbuatan yg dapat membuat
kita masuk surga sudah dibahas sedikit ya . sebenernya kalau dijabarkan
satu-satu ya bakalan buayaaankk :D. Lanjut tentang pintu-pintu kebaikan. Nah
teman-teman apa sajasih pintu-pintu kebaikan ? yang gimana sih ? yang warna apa
? yang motifnya gimana ? jadi teman dalam masih dalam hadits yang diatas
berikut adalah terusannya.
Kemudian
beliau bersabda : “Inginkah kuberi petunjuk kepadamu pintu-pintu kebaikan?
Puasa itu adalah perisai, shadaqah itu menghapuskan kesalahan sebagaimana air
memadamkan api, dan shalat seseorang di tengah malam”.
Jadi jika Rukun Islam tadi itu yang wajib, maka
pintu-pintu kebaikan disini ialah hal-hal yang sunnah.
Pertama puasa ada sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Abu Dawud dari istri-istri Rasulullah
“Rasulullah saw berpuasa pada 9 Dzulhijah,Hari
As-syuarra,Ayyamul bidh (puasa 3 hari pada pertengahan bulan),dalam setiap
bulan beliau senantiasa mengawalinya dengan puasa senin dan kamis”.
Maksudnya adalah puasa sunnah bukan puasa
ramadhan, ia akan menjadikan benteng dari api neraka di akherat, karena seorang
muslim yang berpuasa ia menahan dirinya dari syahwat sebagai wujud ketaatannya
kepada allah dan meninggalkan apa yang dilarangnya sehingga menjadikannya orang
yang bertaqwa, bersih dan suci dari berbagai dosa. Maksud جُنة
(junnah) adalah apa-apa yang dapat membantengi hamba seperti perisai yang
dipakai dalam perperangan, demikian juga dengan puasa yang dapat membantengi
dirinya dari perbuatan maksiat di dunia, jika dia sudah membentengi dirinnya
dari perbuatan maksiat di dunia maka dia nanti di akherat akan dibentengi dari
neraka dan begitu juga sebaliknya jika dia tidak membentengi dirinya dari
maksiat maka nanti di hari kiamat dia tidak akan dibentengi dari neraka. Dan
Rasulullah salllallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,”puasa adalah perisai
sebagaimana perisai kalian ketika berperang.”(HR Ahmad) Dalam riwayat
yang,”puasa adalah perisai selama tidak ada pembatalnya.”Yaitu dengan kata-kata
kotor Sebagian salaf berkata: “ghibah akan merusak puasa dan istigfar akan
memperbaiki puasa yang rusak dan barangsiapa diantara kalian mampu untuk tidak
mendatangkan hal-hal yang merusak puasa maka lakukanlah.”
Kedua Shodaqoh, disini bukan zakat,namun
sedekah yang berbentuk sunnah. Dan dosa yang dihapuskan oleh sedekah adalah
dosa-dosa kecil yang berkaitan langsung dengan hak-hak Allah karena dosa besar
tidak tidak dapat dihapuskan kecuali dengan taubat, sedangkan dosa-dosa yang
berkaitan dengan hak-hak manusia tidak akan dapat dihapuskan kecuali dengan
kerelaan dan kata maaf dari mereka. Dalam riwayat lain Rasulullah
bersabda,”sesungguhnya sedekah yang tersembunyi dapat memadamkan kemurkaan
Allah dan terhindar dari su’ul khatimah.”(HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
Diriwayatkan bahwasanya Ali bin Husain pada waktu malam beliau memikul gandum
diatas pundaknya untuk dibagi-bagikan kepada fakir miskin dan beliau
berkata,”sedekah di waktu kegelapan malam dapat memadamkan kemurkaan Allah
sebagaimana firmanNya,”Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik
sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang
fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan
dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.(QS Al-Baqoroh: 271).” Sehingga dalil ini menunjukkan bahwa segala
bentuk sedekah dapat menghapuskan kesalahan.
Yang
terakhir adalah Qiyamul Lail atau sholat malam.
Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat tahajjud. ”beliau juga bersabda “hendaklah kalian melakukan shalat tahajjud, karena ia merupakan jalan hidup orang –orang shaleh sebelum kalian dan shalat malam akan mendekatkan diri kepada allah, mencegah dari dosa, menghapuskan dari segala kesalahan, dan mengusir penyakit dari badan.”(HR Tirmidzi)
Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat tahajjud. ”beliau juga bersabda “hendaklah kalian melakukan shalat tahajjud, karena ia merupakan jalan hidup orang –orang shaleh sebelum kalian dan shalat malam akan mendekatkan diri kepada allah, mencegah dari dosa, menghapuskan dari segala kesalahan, dan mengusir penyakit dari badan.”(HR Tirmidzi)
Masih membahasa
hadits panjang di pembahasan pertama, berikut lanjutannya
Kemudian
beliau membaca ayat : “Tatajaafa junuubuhum ‘an madhaaji’… hingga …ya’maluun“.
Kemudian beliau bersabda: “Maukah bila aku beritahukan kepadamu pokok amal
tiang-tiangnya dan puncak-puncaknya?” Aku menjawab : “Ya, wahai Rasulullah”.
Rasulullah bersabda : “Pokok amal adalah Islam, tiang-tiangnya adalah shalat,
dan puncaknya adalah jihad”. Kemudian beliau bersabda : “Maukah kuberitahukan
kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawabku : “Ya, wahai Rasulullah”.
Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda : “Jagalah ini”. Aku bertanya :
“Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang kami
katakan?” Maka beliau bersabda : “Semoga engkau selamat. Adakah yang menjadikan
orang menyungkurkan mukanya (atau ada yang meriwayatkan batang hidungnya) di
dalam neraka, selain ucapan lidah mereka?” (HR. Tirmidzi, ia berkata : “Hadits
ini hasan shahih) .
Jadi teman-teman amalan yang dapat membuat kita masuk
surga,dan masuk neraka,serta amalan-amalan dari pintu-pintu kebaikan bisa
musnah hilang hanya karena “LISAN”. Kunci dari semua perkara adalah
menjaga lisan nabi menutup pembicaraannya kepada muadz dengan menjelaskan
perkara yang dapat mengendalikan dan mengarahkan amal-amal yang telah disebutkan,
dan menjadikannya sebagai puncak kesempurnaan yaitu menjaga lisan. Dari hadis
ini menunjukkan bahwa yang banyak menjerumuskan manusia adalah perkataannya,
karena dari bentuk maksiat ucapan
adalah syirik, dan itu merupakan
dosa terbesar disisi allah. Dosa lain adalah berkata tanpa ilmu dan saksi palsu, sihir, memfitnah dan yang lainnya,
baik dosa besar maupun dosa kecil. Imam Ahmad dan Tirmidzi meriwayatkan
dari abu hurairah radhiallahu ‘anhum dari nabi saw beliau bersabda,”yang paling
banyak memasukkan ke neraka adalah karena dua lubang, yaitu mulut dan
kemaluan.” Diceritakan bahwa pada suatu ketika Umar menemui Abu Bakar ra dan
dia sedang menarik lidahnya maka Umar berkata,”semoga Allah mengampunimu.” Abu
Bakar menimpalinya,”inilah yang menjerumuskan saya kedalam tempat-tempat yang
menghantarkan ke neraka.” Ibnu Buraidah berkata,”bahwasanya Ibnu Abbas
ra,-memegang lidahnya dan berkata, ”celakalah, katakanlah yang baik, kamu
beruntung atau diam dari keburukan, kamu akan selamat jika tidak ketahuilah kamu
pasti menyesal.” dikatakan kepada Ibnu Abbas,’ wahai Ibnu Abbas kenapa engkau
mengatakan seperti itu?”dia menjawab,” telah sampai kepada saya orang yang
berkata tidak ada anggota tubuh yang dibelenggu dan diikat pada hari kiamat
melebihi dibelenggu lidahnya kecuali orang yang berkata baik.” Ibnu Mas’ud
bersumpah dengan nama Allah yang tiada tuhan selainnya: tidak ada dimuka bumi
ini sesuatu yang paling pantas untuk dipenjara dalam masa yang lama dari pada
lidahnya.” Imam Hasan Al-Bashri berkata,”lidah adalah pemimpin bagi badan, jika
dia berbuat jahat maka anggota badanpun akan ikut berbuat jahat kepadanya dan
apabila dia menjaga kehormatan anggota badannya, maka anggota badanpun akan
menjaga kehormatannya.”
Terakhir
terkadang kita tau bahwasannya kita tahu saudara muslim kita melakukan hal
sunnah namun kita mengolok-oloknya. Contoh seorang muslimah memakai jilbab syar’i
, malah diolok-olok “Ihh jilbabnya gede banget kayak jubahnya superman” . ada
yang memiliki jenggot malah dikatain “Ihh jenggotnya tebel banget udah kayak
kambing saja.” Ada yang memakai cadar malah dikatain “Idihh,fanatik banget,tereris
kalik ya,blablabla.” Meskipun itu niatnya hanya “BERCANDA,BERSENDA GURAU,MAIN-MAIN”. Tidak perlu ia meminta maaf,karena
hal itu sebuah sunnah berkaitan dengan agama Allah dan dia
mengolok-oloknya,mencaci maki dengan sepenuh hati maka dia bisa dikatakan Kafir
atau murtad. Ini beberapa kesimpulan dari Surat At-Taubah ayat 65-66 :
1. Orang
yang dengan sengaja bersenda-gurau dengan memperolok-olok nama,ayat-ayatNya
atau Rasulullah adalah kafir
2. Sama
saja apakah yang mengolok-mengolok itu orang munafik atau bukan,dia menjadi
kafir karena perbuatan itu.
3. Terdapat
perbedaan antara perbuatan menghasut dan setia kepada Allah dan rasul-Nya dalam
masalah ini. Bahwa melaporkan perbuatan orang-orang fasik kepada waliyul amr
untuk mencegah mereka,tidak termasuk perbuatan menghasut,tetapi termasuk
kesetiaan kepada Allah,Rasul-nya,pemimpin umat Islam dan kaum Muslimin
seluruhnya.
4. Perbedaan
antara sikap memaafkan yang dicintai Allag dengan sikap keras terhadap
musuh-musuh Allah.
5. Tidak
semua permintaan maaf mesti diterima,ada juga permintaan maaf yang harus ditolak.
Teman-teman yang Lilih sampaikan diatas adalah topik dari
pengajian Ustadz Abu Jandi, Ahad 30
Oktober 2016. Dan beberapa referensi sumber.
Lilih menyampaikan hal diatas karena ingin membagi
ilmu,karena kalau punya ilmu dan ditahan untuk diri sendiri maka kelak
diakhirat akan dimintai pertanggungjawaban,dan jujur sebenarnya Lilih belum
bisa melaksana amalan sunnah,dan menjalani amalan wajib dengan sebaik mungkin,
namun Lilih masih berusaha agar mendapat Ridho serta HidahnNya. Semoga kalian
juga. Aaamiin J
https://almanhaj.or.id/2566-bersenda-gurau-dengan-menyebut-nama-allah-al-quran-dan-rasul.html