Sabtu, 29 Oktober 2016

LISAN,Amalan agar masuk surga dan terhindar dari neraka,Pintu-Pintu Kebaikan


Assalamualaikum Wr.Wb
            Hai Akhi & Ukhti , ketemu lagi. Kali ini Lilih akan membagikan sedikit ilmu yang Lilih peroleh.
Pada kesempatan ini Lilih mau membahas :
1. Bahayanya LISAN
2. Bagaimana cara terhindar dari neraka dan cara agar dapat masuk surga ?
Wuihhh siapa sih yang nggak ke pengen , lalu yang ke 3. Apa saja sih Pintu-Pintu Kebaikan itu ?
Let’s check it out J
            Jadi ada sebuah ada hadits
 Dari Mu’adz bin Jabal radhiallahu 'anhu, ia berkata : Aku berkata : “Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku suatu amal yang dapat memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkan aku dari neraka”.
 Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab, “Engkau telah bertanya tentang perkara yang besar, dan sesungguhnya itu adalah ringan bagi orang yang digampangkan oleh Allah ta’ala. Engkau menyembah Allah dan jangan menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mengerjakan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan mengerjakan haji ke Baitullah”.
        Dan ternyata dari sabda Nabi Muhammad SAW yang disebutkan diatas perbuatan yang dapat membuat kita masuk surga adalah Rukun Islam. Menjalankan Rukun Islam bukanlah perkara gampang , karena hal tersebut berkaitan dengan “SURGA”. Mau masuk ABRI ? PNS ? POLISI ? Jadi DOKTER ? adalah perkara yang kecil namun untuk masuk surga adalah perkara yg besar. Namun menjalankan rukun Islam adalah perkara gampang “Bila digampangkan oleh Allah”. Apa sih maksudnya digampangkan oleh Allah,maksudnya hati kita senatiasa ringan dan merasa tentram menjalankannya. Suatu contoh. Lalu bagaimana ? apa kita tidak usah beribadah dulu karena belum digampang oleh Allah ? TENTU TIDAK,kita harus tetap berusaha menjalani segala perintahnya,walaupun pertama harus dengan berat hati,inshaAllah dengan istiqomah Allah mau menghadiahkan Hidayah untuk kita agar dapat beribadah dan menjalani urusan dengan baik. Aamiin.
        Yang pertama tadi tentang kita tidak boleh menyekutukan Allah dan Nabi Muhammad. Hati-hati ya teman syirik itu bukan hal yang sepele. Walaupun kita seorang professor tapi kita syirik itu adalah hal yg burik lebih baik kita tamat SD tetapi kita tidak syirik.
Kemudian sholat, terkadang seseorang tau bahwa sholat itu wajib dan merupakan hal yang baik tetapi terkadang ada saja orang yang susah menjalaninya maka ia termasuk orang yg belum digampangkan oleh Allah,kita semua tahu bahwa sholat berjamaah itu lebih baik daripada munfarid tetapi kita masih susah menjalaninya.
Yang ketiga zakat, mengeluarkan zakat adalah wajib maka dari itu kita harus mengeluarkannya ingatlah dari semua rezeki kita terdapat hak atas orang lain yang harus diberikan.
Yang ke-empat puasa, Puasa ramadhan adalah wajib hukumnya janganlah berpuasa hanya karena menahan lapar dan dahaga tapi karena Ikhlas menjalankan perintah Allah,dan mengharap ridho-Nya
Yang terkakhir ialah berangkat haji. Menurut kalian berangkat haji itu karena seseorang banyak uang atau karena digampangkan oleh Allah ? jadi teman berangkat haji ialah suatu perkara yg digampangkan oleh Allah coba amati berapa banyak orang yg memiliki uang berlimpah tapi hatinya tidak mampu naik haji ? tetapi terkadang kita tahu seseorang yg menabung sedikit demi sedikit namun mampu berangkat,terkadang ada seseorang bisa berangkat haji karena di-Haji-kan orang lain hal itu karena digampangkan oleh Allah. Ingat Allah dapat memberi rezeki dari arah yg tak disangka-sangka kan Allah kita Maha Kaya dan Tidak akan memiskinkan hamba-Nya J .
Nah tentang amalan perbuatan yg dapat membuat kita masuk surga sudah dibahas sedikit ya . sebenernya kalau dijabarkan satu-satu ya bakalan buayaaankk :D. Lanjut tentang pintu-pintu kebaikan. Nah teman-teman apa sajasih pintu-pintu kebaikan ? yang gimana sih ? yang warna apa ? yang motifnya gimana ? jadi teman dalam masih dalam hadits yang diatas berikut adalah terusannya.
Kemudian beliau bersabda : “Inginkah kuberi petunjuk kepadamu pintu-pintu kebaikan? Puasa itu adalah perisai, shadaqah itu menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan shalat seseorang di tengah malam”.
Jadi jika Rukun Islam tadi itu yang wajib, maka pintu-pintu kebaikan disini ialah hal-hal yang sunnah.
Pertama puasa ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari istri-istri Rasulullah
Rasulullah saw berpuasa pada 9 Dzulhijah,Hari As-syuarra,Ayyamul bidh (puasa 3 hari pada pertengahan bulan),dalam setiap bulan beliau senantiasa mengawalinya dengan puasa senin dan kamis.
Maksudnya adalah puasa sunnah bukan puasa ramadhan, ia akan menjadikan benteng dari api neraka di akherat, karena seorang muslim yang berpuasa ia menahan dirinya dari syahwat sebagai wujud ketaatannya kepada allah dan meninggalkan apa yang dilarangnya sehingga menjadikannya orang yang bertaqwa, bersih dan suci dari berbagai dosa. Maksud جُنة (junnah) adalah apa-apa yang dapat membantengi hamba seperti perisai yang dipakai dalam perperangan, demikian juga dengan puasa yang dapat membantengi dirinya dari perbuatan maksiat di dunia, jika dia sudah membentengi dirinnya dari perbuatan maksiat di dunia maka dia nanti di akherat akan dibentengi dari neraka dan begitu juga sebaliknya jika dia tidak membentengi dirinya dari maksiat maka nanti di hari kiamat dia tidak akan dibentengi dari neraka. Dan Rasulullah salllallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,”puasa adalah perisai sebagaimana perisai kalian ketika berperang.”(HR Ahmad) Dalam riwayat yang,”puasa adalah perisai selama tidak ada pembatalnya.”Yaitu dengan kata-kata kotor Sebagian salaf berkata: “ghibah akan merusak puasa dan istigfar akan memperbaiki puasa yang rusak dan barangsiapa diantara kalian mampu untuk tidak mendatangkan hal-hal yang merusak puasa maka lakukanlah.”
Kedua Shodaqoh, disini bukan zakat,namun sedekah yang berbentuk sunnah. Dan dosa yang dihapuskan oleh sedekah adalah dosa-dosa kecil yang berkaitan langsung dengan hak-hak Allah karena dosa besar tidak tidak dapat dihapuskan kecuali dengan taubat, sedangkan dosa-dosa yang berkaitan dengan hak-hak manusia tidak akan dapat dihapuskan kecuali dengan kerelaan dan kata maaf dari mereka. Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda,”sesungguhnya sedekah yang tersembunyi dapat memadamkan kemurkaan Allah dan terhindar dari su’ul khatimah.”(HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban) Diriwayatkan bahwasanya Ali bin Husain pada waktu malam beliau memikul gandum diatas pundaknya untuk dibagi-bagikan kepada fakir miskin dan beliau berkata,”sedekah di waktu kegelapan malam dapat memadamkan kemurkaan Allah sebagaimana firmanNya,”Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS Al-Baqoroh: 271).” Sehingga dalil ini menunjukkan bahwa segala bentuk sedekah dapat menghapuskan kesalahan.
Yang terakhir adalah Qiyamul Lail atau sholat malam. 
            Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat tahajjud. ”beliau juga bersabda “hendaklah kalian melakukan shalat tahajjud, karena ia merupakan jalan hidup orang –orang shaleh sebelum kalian dan shalat malam akan mendekatkan diri kepada allah, mencegah dari dosa, menghapuskan dari segala kesalahan, dan mengusir penyakit dari badan.”(HR Tirmidzi)
        Masih membahasa hadits panjang di pembahasan pertama, berikut lanjutannya
 Kemudian beliau membaca ayat : “Tatajaafa junuubuhum ‘an madhaaji’… hingga …ya’maluun“. Kemudian beliau bersabda: “Maukah bila aku beritahukan kepadamu pokok amal tiang-tiangnya dan puncak-puncaknya?” Aku menjawab : “Ya, wahai Rasulullah”. Rasulullah bersabda : “Pokok amal adalah Islam, tiang-tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad”. Kemudian beliau bersabda : “Maukah kuberitahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawabku : “Ya, wahai Rasulullah”. Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda : “Jagalah ini”. Aku bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang kami katakan?” Maka beliau bersabda : “Semoga engkau selamat. Adakah yang menjadikan orang menyungkurkan mukanya (atau ada yang meriwayatkan batang hidungnya) di dalam neraka, selain ucapan lidah mereka?” (HR. Tirmidzi, ia berkata : “Hadits ini hasan shahih) .
Jadi teman-teman amalan yang dapat membuat kita masuk surga,dan masuk neraka,serta amalan-amalan dari pintu-pintu kebaikan bisa musnah hilang hanya karena “LISAN”. Kunci dari semua perkara adalah menjaga lisan nabi menutup pembicaraannya kepada muadz dengan menjelaskan perkara yang dapat mengendalikan dan mengarahkan amal-amal yang telah disebutkan, dan menjadikannya sebagai puncak kesempurnaan yaitu menjaga lisan. Dari hadis ini menunjukkan bahwa yang banyak menjerumuskan manusia adalah perkataannya, karena dari bentuk maksiat ucapan adalah syirik, dan itu merupakan dosa terbesar disisi allah. Dosa lain adalah berkata tanpa ilmu dan saksi palsu, sihir, memfitnah dan yang lainnya, baik dosa besar maupun dosa kecil. Imam Ahmad dan Tirmidzi meriwayatkan dari abu hurairah radhiallahu ‘anhum dari nabi saw beliau bersabda,”yang paling banyak memasukkan ke neraka adalah karena dua lubang, yaitu mulut dan kemaluan.” Diceritakan bahwa pada suatu ketika Umar menemui Abu Bakar ra dan dia sedang menarik lidahnya maka Umar berkata,”semoga Allah mengampunimu.” Abu Bakar menimpalinya,”inilah yang menjerumuskan saya kedalam tempat-tempat yang menghantarkan ke neraka.” Ibnu Buraidah berkata,”bahwasanya Ibnu Abbas ra,-memegang lidahnya dan berkata, ”celakalah, katakanlah yang baik, kamu beruntung atau diam dari keburukan, kamu akan selamat jika tidak ketahuilah kamu pasti menyesal.” dikatakan kepada Ibnu Abbas,’ wahai Ibnu Abbas kenapa engkau mengatakan seperti itu?”dia menjawab,” telah sampai kepada saya orang yang berkata tidak ada anggota tubuh yang dibelenggu dan diikat pada hari kiamat melebihi dibelenggu lidahnya kecuali orang yang berkata baik.” Ibnu Mas’ud bersumpah dengan nama Allah yang tiada tuhan selainnya: tidak ada dimuka bumi ini sesuatu yang paling pantas untuk dipenjara dalam masa yang lama dari pada lidahnya.” Imam Hasan Al-Bashri berkata,”lidah adalah pemimpin bagi badan, jika dia berbuat jahat maka anggota badanpun akan ikut berbuat jahat kepadanya dan apabila dia menjaga kehormatan anggota badannya, maka anggota badanpun akan menjaga kehormatannya.”
Terakhir terkadang kita tau bahwasannya kita tahu saudara muslim kita melakukan hal sunnah namun kita mengolok-oloknya. Contoh seorang muslimah memakai jilbab syar’i , malah diolok-olok “Ihh jilbabnya gede banget kayak jubahnya superman” . ada yang memiliki jenggot malah dikatain “Ihh jenggotnya tebel banget udah kayak kambing saja.” Ada yang memakai cadar malah dikatain “Idihh,fanatik banget,tereris kalik ya,blablabla.” Meskipun itu niatnya hanya “BERCANDA,BERSENDA GURAU,MAIN-MAIN”. Tidak perlu ia meminta maaf,karena hal itu sebuah sunnah berkaitan dengan agama Allah dan dia mengolok-oloknya,mencaci maki dengan sepenuh hati maka dia bisa dikatakan Kafir atau murtad. Ini beberapa kesimpulan dari Surat At-Taubah ayat 65-66 :
1.     Orang yang dengan sengaja bersenda-gurau dengan memperolok-olok nama,ayat-ayatNya atau Rasulullah adalah kafir
2.     Sama saja apakah yang mengolok-mengolok itu orang munafik atau bukan,dia menjadi kafir karena perbuatan itu.
3.     Terdapat perbedaan antara perbuatan menghasut dan setia kepada Allah dan rasul-Nya dalam masalah ini. Bahwa melaporkan perbuatan orang-orang fasik kepada waliyul amr untuk mencegah mereka,tidak termasuk perbuatan menghasut,tetapi termasuk kesetiaan kepada Allah,Rasul-nya,pemimpin umat Islam dan kaum Muslimin seluruhnya.
4.     Perbedaan antara sikap memaafkan yang dicintai Allag dengan sikap keras terhadap musuh-musuh Allah.
5.     Tidak semua permintaan maaf mesti diterima,ada juga permintaan maaf yang harus ditolak.
Teman-teman yang Lilih sampaikan diatas adalah topik dari pengajian Ustadz Abu Jandi, Ahad  30 Oktober 2016. Dan beberapa referensi sumber.
Lilih menyampaikan hal diatas karena ingin membagi ilmu,karena kalau punya ilmu dan ditahan untuk diri sendiri maka kelak diakhirat akan dimintai pertanggungjawaban,dan jujur sebenarnya Lilih belum bisa melaksana amalan sunnah,dan menjalani amalan wajib dengan sebaik mungkin, namun Lilih masih berusaha agar mendapat Ridho serta HidahnNya. Semoga kalian juga. Aaamiin J


https://almanhaj.or.id/2566-bersenda-gurau-dengan-menyebut-nama-allah-al-quran-dan-rasul.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar